Pelantikan Kepala KUA dan Kepala Madrasah oleh Kepala Kantor Kemenag Kab. Kediri,
Bapak Zuhri, S.Ag, M.Si


kuakunjang. Selasa (07/06/2022) diadakan pelantikan kepala KUA dan kepala Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kab. Kediri Jawa Timur. Pelantikan dilaksanakan di gedung serba guna pada Kantor Kementerian Agama Kab. Kediri.


Lima kepala KUA dilantik, Farid Rosadi yang sebelumnya adalah penghulu kecamatan Gurah promosi diangkat sebagai kepala KUA kecamatan Puncu, empat lainnya adalah kepala KUA yang saatnya roling. H. Ma'shum sebelumnya menjabat sebagai kepala KUA kecamatan Kepung mutasi ke KUA Papar, H. M. Bari dari Puncu ke Kepung, M. Hamim dari Papar ke Kandangan, M. Mudhofir dari Kandangan ke Gurah. 


H. Zuhri, S.Ag, M.Si, kepala Kemenag Kab. Kediri dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan pagi ini adalah penyegaran pejabat di KUA dan  madrasah, selain karena memang sudah saatnya mutasi juga dalam rangka menghadapi revitalisasi di KUA dan madrasah. Kedepan KUA adalah sebagai etalase Kementerian Agama yang berada di tingkat kecamatan, sehingga KUA tidak lagi hanya menangani masalah pernikahan namun seluruh masalah keagamaan yang muncul di tingkat kecamatan KUA harus mampu menyelesaikannya. 

Farid Rosadi (Kepala KUA Puncu) menerima SK


Bagi KUA yang merasa kekurangan staff atau penghulu jangan mudah mengeluh, karena ada penyuluh PAH dan PAIF, perdayakan mereka dengan sebaik baiknya, mereka ada di KUA memang untuk membantu pelayanan yang ada di KUA, namun harmonisasi  pegawai KUA, PAIF dan PAH harus tetap terjaga, lanjut abah Zuhri, panggilan akrab kepala kemenag yang selalu tampil energik ini.


Abah Zuhri mengingatkan, pentingnya tertib dan mentaati administrasi, contoh kecil misal kepala sedang dinas luar maka jangan sampai ada surat-surat yang ditandatangani oleh selain kepala.


Lebihlanjut, dalam instansi harus senantiasa gotong royong, memanusiakan manusia, jangan merasa paling mampu, paling bisa, sehingga semuanya dikerjakan oleh kepala sendiri.


Termasuk di madrasah itu tolong kepala madrasah bisa kerja sama yang baik dengan KTU nya, jika kepala mdrasah tidak ada di tempat atau sedang dinas luar, maka yang memimpin rapat adalah KTU.


Sebagai istri pejabat, bagi ibu-ibu dharma wanita tolong suaminya disuppport, jadi kepala itu berat, jangan hanya minta gaji suami saja, tapi dibantu sebisa mungkin pekerjaannya.


Laksanakan tugas  sebagai kewajiban yang amanah dan penuh tanggungjwab pada negara dan agama, pungkas abah zuhri dalam mengakhiri sambutannya (bher).